Lameson | Methylprednisolone

iPendidikan.com - Lameson (Methyprednisolone) merupakan suatu glukokortikoid sintetik yang memiliki efek anti inflamasi yang kuat. Lameson bekerja dengan cara menduduki reseptor spesifik dalam sitoplasma sel yang responsif. Lalu, kompleks steroid reseptor ini berikatan dengan DNA yang selanjutnya akan mempengaruhi sintesa berbagai protein.

Lameson (Methylprednisolone) mampu diserap dengan baik pada pemberian per oral. Obat ini di metabolisme di dalam hati. Lameson termasuk golongan kortikosteroid dengan lama kerja sedang.

Setiap tablet lameson mengandung 6ą - methylpredinisolone 4 mg, 8 mg, &16 mg.

Lameson | Methylprednisolone
Foto: Ilustrasi lameson 4 mengandung methylprednisolone 4 mg.

Indikasi.

  • Rinitos aleegi.
  • Dermatitis atopik.
  • Dermatitis kontak.
  • Asma bronkial.
  • Sindroma Stevens Johnson.
  • Iritis.
  • Sindroma nefrotik.
  • Artritis Gout akut.
  • Rematoid artritis.
  • Polimiositis.
  • Orteoartritis setelah trauma.
  • Limfoma.
  • Leukimia limfositik akut maupun kronik.


Kontra Indikasi.

  • Tuberkulosis (kecusli jenis diseminata/fulminan).
  • Varisela (cacar air).
  • Tukak peptik.
  • Infeksi jamur sistemik.
  • Keratitis herpes simpleks.
  • Sindroma cushing.
  • Pasien yang baru di vaksinasi.


Dosis.

Harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Adapun dosis yang terdapat dalam brosur obat ini sebagai berikut:
Dosis awal lameson sangat bervariasi dari 4 - 48 mg perhari tergantung dari jenis & beratnya penyakit, serta respons pasien. Apabila telah diperoleh efek yang memuaskan, maka pemberian dosis ini harus di turunkan sampai dosis minimal untuk pemeliharaan. Karena mengingat efek samping yang berbahaya.

Ingat ! Setelah pemberian lameson lebih dari 1 sampai 2 minggu, maka penghentian pemberian harus dilakukan secara bertahap.

Pasien yang sedang mendapatkan terapi lamesin sebaiknya jangan diberi vaksinasi.

Pemberian lameson pada ibu hamil belum diketahui keamanannya secara pasti, untuk itu harus sangat diperhatikan & berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan (SpoG).

Efek Samping.

Pemberian lameson pada dosis tinggi dalam waktu lama dapat mengakibatkan efek yang serius diantaranya sebagai berikut:
  • Moon face.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Osteporosis.
  • Striae.
  • Tukak peptik.
  • Glaukoma.
  • Trombosis.
  • Respons alergi.
  • Pertumbuhan anak terhambat.
  • Penurunan toleransi glukosa.
  • Deposit lemak pada tubuh tertentu.
  • Katarak.
  • Psikosis.
  • Penyembuhan luka melambat.
  • Kelemahan otot.

Sedangkan pemberian lameson pada jangka watu pendek (hanya beberapa hari saja) jarang menimbulkan efek samping yang serius.

Interaksi Obat.

Bila lameson diberikan bersamaan dengan glikosida jantung dapat meningkatkan efek dari glikosida jantung.

Bila lameson diberikan bersamaan dengan rifampisin, fenitoin, serta barbiturat maka efek lameson dapat menurun

Bila lameson diberikan bersamaan dengan NSAID maka efek samping perdarahan pada saluran pencernaan dapat meningkat.

Bila lamesom diberikan bersamaan dengan diurerik maka dapat meningkatkan pembuangan kalium.

Sedangkan jika diberikan secara bersamaan dengan antidiabetik oral ataupun antikoagulan turunan kumarin maka efek kedua obat ini dapat berkurang.

Dengan mengingat bahaya yang serius maka harus dengan resep dokter untuk dapat mendapatkan terapi obat ini.

Lameson diproduksi oleh PT. Lapi Laboratories.
Harga berkisar antara Rp. 370.000,- hingga 378.125,- per 100 tablet.

Dear sejawat, demikianlah pembahasan secara singkat tentang lameson (methylprednisolone). Semoga dapat membantu teman sejawat yang sedang membutuhkan informasi obat ini.

Apabila teman sejawat ingin mengetahui lebih lanjut tentang lameson dapat mengirim pertanyaan melalui form kontak yang telah disediakan.
Terima kasih. Salam, Tim iPendidikan.