Imunisasi Dasar Wajib Untuk Bayi Dan Anak

Imunisasi dasar wajib untuk bayi & anak.

Perbidkes.com - Dear Sejawat, mempunyai bayi yang sehat adalah dambaan bagi semua ibu, banyak cara yang di lakukan agar si buah hati bisa tumbuh menjadi anak yang sehat serta cerdas. Diantaranya dengan mengunjungi pusat pelayanan kesehatan terdekat agar mendapatkan imunisasi sejak bayi. Dari yang gratis sampai yang berharga jutaan.

Imunisasi sangat di anjurkan sejak dini karena merupakan usaha untuk pencegahan penyakit menular serta agar meningkatkan antibodi di dalam tubuh baik pada anak. 

Imunisasi menurut jenisnya  di bagi menjadi 2, yaitu : 1) Aktif, 2) pasif. 

    Imunisasi aktif merupakan imunisasi yang sering di lakukan kepada bayi serta anak. Imunisasi aktif mampu memberikan kekebalan dalam jangka waktu lama, serta harganya juga relatif murah. Sedangkan imunisasi pasif hanya berlangsung 1 hingga 2 bulan saja, hanya di berikan dalam keadaan darurat.

Imunisasi aktif di lakukan dengan cara menyuntikkan antigen (Vaksin) kedalam tubuh. Sedangkan imunisasi aktif dengan cara penyuntikan serum (yang mengandung antibodi) ke dalam tubuh, misal serum anti difteri / anti tetatus.

Foto :  Bayi (Dok.2014).


Berikut imunisasi yang biasa di berikan terhadap bayi maupun anak adalah : 


Imunisasi dasar.

  • Bacillus Calmette Guerin (BCG), di berikan 1x pada bayi berusia 0-11 bulan. 
  • Defteri-pertusis-tetanus (DPT), di berikan 3x pada bayi berusia 2-11 bulan (selang waktu 4-8 minggu).
  • Polio, di berikan 3x pada bayi berusia 2-11 bulan (selang waktu 6-8 minggu).
  • Campak, di berikan 1x pada bayi berusia 9-15 bulan.

Imunisasi ulangan.

  • Defteri-pertusis-tetanus (DPT), di berikan 1x pada anak berusia 1 1/2 sampai 2 tahun.
  • Polio, di berikan 1x pada anak berusia 1 1/2 sampai 2 tahun.
  • Difteri-tetanus (DT), di berikan 1x pada anak berusia 4 sampai 6 tahun.

Imunisasi anjuran. 

  • Measles-mumps-rubella (MMR), di berikan 1x pada anak berusia > 1 tahun.
  • Hepatitis B, di berikan 3x di mulai setiap waktu serta ulangan setiap 5 tahun. (Selang waktu 1 dan 5 bulan). 

Kontraindikasi :

Imunisasi tidak boleh di berikan pada  bayi maupun anak dalam kondisi tertentu, diantaranya :
  1. Sakit parah.
  2. Pengobatan sitostatika.
  3. Pengobatan kortikostiroid, dsb...

REFERENSI :
1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2006.


Artikel Rekomendasi:

Pastikan bayi dan anak anda sudah mendapatkan imunisasi sebelum terlambat.
Semoga coretan ini bermanfaat bagi para pembaca.
Terima kasih.

Salam sehat,
Tim Perbidkes.