Awas ! Gigitan Laba - Laba Dapat Menyebabkan Nekrosis.

Perbidkes.com : Dear Sejawat... dalam  Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam menjelaskan bahwa dari 30.000 spesies laba-laba hanya ada 100 spesies yang bersifat agresif serta memiliki gigi taring yang cukup untuk mengadakan tekanan pada kulit manusia.

Oleh karena itu, identifikasi bahwa ini gigitan laba-laba sejak awal terapi harus diketahui.

Dalam artikel ini, akan di bahas tentang salah satu spesies laba-laba yang dapat membahayakan manusia serta dapat menyebab nekrosis (kematian sel) jaringan subkutis.

Laba-laba hobo (tegenaria agrestis)  berwarna coklat dengan tanda abu-abu. Laba-laba hobo merupakan salah satu jenis laba-la yang dapat menyebabkan ulkus nekrotik.

Laba-laba ini tidak agresif dalam menggigit kulit manusia serta juga hanya berupa tekanan pada kulit.

Laba-laba hobo menyerang dari tumpukan kayu / di balik batu, lebih sering menyerang pada malam hari.

Gigitan yang sering timbul pada pasien yang berpakaian, awalnya di lengan, di leher , serta juga di bawah perut.

Awalnya gigitan tidak terasa nyeri maupun panas tetapi setelah beberapa jam akan terasa nyeri, gatal pada daerah sekitar gigitan serta demam, mual, lemah, juga pegal-pegal (myalgia).

Cairan jernih pada laba-laba ini mengandung esterase, fosfatase alkalin protease serta enzim lain yang mampu menyebabkan nekrosis (kematian sel) jaringan maupun hemolisis (pecahnya sel).

Penanganan
  • Bersihkan gigitan serta di sekitarnya. 
  • Balut dengan verban yang steril. 
  • Beri kompres dingin.
  • Angkat serta gerakan bagian yang baru saja digigit. 
  • Bila pasien masih kesakitan bisa diberi analgetik, antihistamin, antibiotik, serta anti-tetanus. 
  • Pada 48 - 78 jam pertama diberi dapson. 
Proses penyembuhan berbeda-ada, ada yang tanpa di terapi dapat sembuh sendiri antara 2 sampai 3 hari, jika dengan terapi bisa 3 sampai 6 bulan, tetapi jika mengenai jaringan lemak proses penyembuhan bisa sampai 3 tahun. 



REF :
Sengatan serangga. Budiman (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi IV. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2006. p 203-42. 


Cukup sekian artikel tentang gigitan laba laba yang dapat menyebabkan nekrosis serta cara penanganannya. 
Terima kasih atas kunjungannya. 
Sampai jumpa kembali.



Best regards,
Tim Perbidkes.