Penyebab Ngorok (Snoring) Yang Harus Diatasi

Perbidkes.com : Dear Sejawat...Ketika kita sedang dines, tiba-tiba terdengar suara ngorok dari pasien terutama yang di ruang ICU (Intensive Care Unit). Tentu, sebagai petugas paramedis pasti ingin mengetahui kenapa sebabnya suara mengorok (snoring) itu muncul.
Suara ngorok merupakan suara tambahan pada pernafasaan dan menunjukkan kalau pasien masih dapat bernafas.

Penyebab timbul suara ngorok yaitu :

Pangkal lidah yang jatuh ke belakang.
Pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran, lidah mengalami prolaktus ke belakang dapat menyebabkan orofaring tertutup. Keadaan ini biasanya terjadi pada pasien yang tidak sadarkan diri (koma) atau karena patahnya tulang rahang bilateral. Suara ngorok yang timbul harus di atasi dengan memperbaiki airway (jalan nafas) secara manual atau menggunakan alat.
Penanganan secara manual pada pasien non trauma yaitu dengan head tilt chin lift.

Cara melakukan head tilt chin lift.
  1. Posisikan pasien berbaring dengan kepala menghadap ke atas.
  2. Berlutut sejajar dengan pasien menghadap kepala pasien.
  3. Letakkan satu tangan di atas dahi dan letakkan ujung jari dengan tangan anda yang lain di bawah dagu. 
  4. Angkat dagu keatas menyokong rahang dan pada saat yang sama dongakkan kepala pasien sejauh mungkin.
Sedangkan pada pasien trauma yaitu dengan jaw thrust / chin lift.

Cara melakukan jaw thrust.

  1. Posisikan pasien berbaring dengan kepala menghadap keatas. 
  2. Berlutut dibagian kepala pasien. 
  3. Letakkan siku anda disamping kepala pasien diatas permukaan dimana pasien berbaring. 
  4. Letakkan kedua tangan anda pada sisi lain dari kepala pasien. 
  5. Pegang sudut rahang pasien pada kedua sisinya. 
  6. Gunakan gerakan mengangkat untuk menggerakkan rahawang bawah keatas dengan menggunakan kedua tangan. 
  7. Gunakan ibu jari untuk menjaga agar mulut pasien tetap terbuka.
Gambar 1. Chin lift.

Cara melakukan chin lift.
  1. Pasien dengan posisi supine (berbaring). 
  2. Anda disamping pasien.
  3. Letakkan salah satu tangan untuk menahan dahi dan tangan yang lain mengangkan rahang atau dagu.

Cara ini dengan prinsip rahang terangkat dengan menimimalis pergerakan tulang leher (servical).
Dan juga bisa melakukan pemasangan OPA (Oro Pharyngeal Airway) untuk pasien tidak sadar.
OPA merupakan alat yang di masukkan lewat mulut untuk membantu memberikan jalan nafas sementara. Alat ini lebih dikenal dengan sebutan Guedel.

Cara memasang OPA.

  1. Bersihkan dahulu mulut dan faring dari muntahan atau sekresi.
  2. Memilih ukuran OPA yang sesuai dengan pasien (tidak lebih terlalu kecil maupun terlalu besar). 
  3. Masukkan OPA kedalam mulut sedemikian rupa sehingga ia berputar ke arah belakang ketika memasuki mulut dan di letakkan dibelakang lidah (harus dengan hati-hati). 
  4. Saat OPA memasuki mulut dan dinding posterior faring, putarlah OPA sejauh 180○ kearah posisi yang tepat. Juga bisa menggunakan tongue spatel untuk menahan lidah lalu masukkan OPA tanpa terbalik.
Sedangkan pada pasien sadar dengan menggunakan NPA (Naso Pharyngeal Airways).
NPA merupakan alat yang dimasukkan lewat hidung.

Cara memasang NPA.

  1. Pilih NPA yang sesuai ukuran pasien. 
  2. Usahakan masuk ke lubang hidung kanan, walaupun lubang hidung kiri juga boleh. 
  3. Pipa diberikan pelumas. 
  4. Masukkan ke belakang sehingga ujungnya terletak di faring dengan perlahan dan hati-hati agar tidak terjadi komplikasi. 
NPA tidak di anjurkan pada pasien dengan trauma wajah.


Baca juga : Pertolongan pertama pada pasien tersengat arus listrik. 
                Jamban jongkok lebih baik dari pada jamban duduk. 
               Pola makan yang salah. 





REFERENSI :
1. Airways  dan breathing. Modul Basic Trauma Cardiqc Life Support. Edisi Revisi. AGD Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Jakarta, 2012. p 13. 


Demikian tentang penyebab suara ngorok dan cara penanganannya.
Jangan lupa untuk like dan share kepada teman teman anda.
Terima kasih.



Salam sehat,
Tim Perbidkes.