Syok Hipovolemik - Pengertian, Gejala, Penatalaksanaan dan Komplikasi.

syok hipovolemik
PERBIDKES.com - Pengertian syok hipovolemik adalah terganggunya sistem sirkulasi akibat dari volume darah dalam pembuluh darah yang berkurang. Kondisi ini yang dapat disebabkan karena akibat terjadi perdarahan yang masif / kehilangan plasma darah.

Menurut Manual of critical care nursing, 2001. Syock hipovolemik terjadi karena menurunnya volume intravaskuler dimana kompensasi tidak dapat memepertahankan kecukupan perfusi jaringan serta  fungsi normal.

Dalam menegakkan diagnosis syock hipovolemik akan lebih sulit jika perdarahan pasien belum / tidak ditemukan / berada pada sistem saluran pencernaan /  cuma terjadi penurunan jumlah plasma didalam darah.

Biasanya setelah terjadi perdarahan, hematokrit & hemoglobin tidak langsung mengalami penurunan.

Penyebab.

Beberapa penyebab syock hipovolemik:
  • Perdarahan, seperti hematom subkapsular hati, perlukaan yang ganda, perdarahan pada saluran pencernaan (gastrointestinal).
  • Kehilangan cairan diluar sel (ekstraselular), seperti muntah, diare, kekurangan cairan, diabetes insipidus. 
  • Kehilangan plasma, seperti pankreatitis, luka bakar. 
  • Kehilangan cairan intravaskuler, seperti dehidrasi berat.
  • Kehilangan cairan tubuh yang berasal dari sistem gastrointestinal (saluran perncernaan), seperti muntah, diare.

Gejala.

Tanda gejala syock hipovolemik yang muncul sama hanya ditambah tergantung pada tingkat kehilangan volume darah, mulai ringan (<20%), sedang (20-40%), hingga yang berat (>40%). Diantaranya sebagai berikut :
  • Denyut nadi cepat (Takikardi).
  • Tekanan darah menurun (hipotensi).
  • Cemas.
  • Ekstremitas menjadi dingin (cek akral). 
  • Berkeringat.
  • Jumlah urine menurun.
  • Pernafasan tidak normal dangkal dan cepat (takipnea).
  • Tingkat kesaradan berubah. 

Penanganan.

Dalam melakukan penanganan pasien syock akibat hipovolemik serta akibat kardiogenik harus dibedakan. 
Berikut cara penanganan pada pasien syock hipovolemik : 
  1. Lakukan A-B-C (airway-breathing-circulation) dahulu. 
  2. Tinggikan posisi kaki pasien.
  3. Jaga jalur pernafasaan. 
  4. Berikan cairan intra vena (infus) 2 - 4 liter dalam waktu 20 - 30 menit. Seperti cairan infus RL (hati-hati pemberian terlalu cepat pada pasien asidosis hiperkloremia).
  5. Jika perdarahan atau kehilangan cairan belum bisa diatasi maka lakukan cek kadar hemoglobin, jika hasilnya < 10 g/dl maka berikan tranfusi darah.
  6. Pastikan darah sesuai dengan golongan darah pasien serta disarankan darah yang digunakan sudah menjalani tes uji silang.
  7. Dalam kasus hipovolemik yang berat, pemberian dukungan inotropik dengan dopam*n, dobutam*n dapat untuk dipertimbangkan agar ventrikel memiliki kekuatan yang cukup. 
  8. Pemberian naloks*n bolus 30 mcg/kg dalam 3 hingga 5 menit lalu dilanjutkan 60 mcg/kg dalam 1 jam kedalam cairan rose 5% bisa membantu meningkatkan mean arterial pressure (MAP). 
  9. Peelu di ingat ! selain resusitasi cairan, saluran pernafasan harus tetap dijaga.

Komplikasi.

Komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien syock hipovolemik adalah :
  • Kerusakan organ susunan saraf.
  • Kerusakan hati.
  • Kerusakan gingal. 
Walaupun kerusakan organ akhir jarang terjadi pada syock hipovolemik, tetapi gagal ginjal merupakan komplikasi yang sangat penting pada syock ini.

Artikel rekomendasi:

Referensi: 

  1. Syock hipovolemik. Ika prasetya wijaya (ed). 2006. BAIPD. E IV. J I. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p 180-30.
  2. Shock. M Basic Trauma Cardiac Life Support. AGD Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Jakarta, 2012. p 73.