Biopsi Ginjal - Manfaat, Kontraindikasi, Indikasi, Persiapan, Peosedur, Serta Komplikasinya

iPendidikan.com - Biopsi ginjal merupakan salah satu dari beberapa pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal . Biopsi bertujuan untuk dapat mengetahui gambaran dasar klasifikasi & pengertian penyakit ginjal baik primer maupun sekunder.

Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, 2006 menjelaskan bahwa tindakan biopsi ginjal cukup aman untuk dilakukan, tentu dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Manfaat & Kontraindikasi Biopsi Ginjal.

Manfaat.
  • Membantu menegakkan diagnosis baik karena kelainan primer maupun sistemik.
  • Mengetahui perjalanan penyakit gjnjal.
  • Menentukan perencanaan pengobatan.
  • Menentukan prognosis penyakit.
  • Sebagai pegangan untuk menghentikan pengobatan.
Sedangkan, Kontraindikasinya adalah:
  • Tekanan darah tinggi.
  • Gangguan koagulasi & trombositopenia.
  • Pielonefritis, karena dipercaya dapat menimbulkan abses.
  • Disfungsi trombosit (walaupun dapat diatasi dengan dialisis, tetapi perlu berhati-hati karena merupakan kontraindikasi relatif).
  • Kelainan anatomi ginjal (ginjal soliter).
Setiap tindakan pasti memiliki resiko, jadi resiko biopsi juga harus dipertimbangkan.

Indikasi Biopsi Ginjal.

Terdapat empat kelompok indikasi utama dari biopsi, yaitu:
  1. Sindrom nefrotik.
  2. Penyakit ginjal disebabkan penyakit sistemik.
  3. Gagal ginjal akut (GGA).
  4. Trsnplantasi ginjal.
Sedangkan indikasi lain, diantaranya adalah: hematuria (kencing darah), penyakit ginjal kronik (GGK), & Proteinuria ringan.

Persiapan Biopsi Ginjal.

1. USG ginjal : keduanya normal.
2. Tekanan diastolik kurang dari 95 mmHg.
3. Kultut urin (steril).
4. Status hematologi.
  • Hitung trombosit lebih dari 100.000
  • PT kurang dari 1,2 × kontrol.
  • APTT kurang dari 1,2 × kontrol (jika memanjang maka singkirkanlah antikoagulan lupus).
  • Waktu perdarahan kurang dari 10 menit.
  • Apabila pasien dalam penggunaan OAINS/0 maupun aspirin, maka harus dihentikan lima hari sebelum biopsi dilakukan.

Prosedur Biopsi Ginjal.

1. Peralatan USG digunakan sebagai penuntun. USG dilakukan oleh petugas radiologi untuk mengetahui letak ginjal.
2. Anestesi (lokal).
3. Jarum (piston biopsi). Apabila tidak ada piston biopsi dapat menggunakan jarum model TRUCUT maupun VIM SILVERMAN.
4. Tempat (pool bawah ginjal, lebih disukai disukai ginjal kiri).
5. Jaringan yang didapatkan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu untuk pemeriksaan mikroskop cahaya & imunofluoresen.
6. Setelah biopsi.
  • Berikan pasien tengkurap + - sejam, tetapi apabila pada posisi tengurap pasien mengalami sejas nafas maka biopsi dilakukan pada posisi duduk.
  • Anjurkan untuk minum banyak.
  • & jangan lupa..! monitor tanda2 vital terutama tekanan darah, & lakukan pemeriksaan lab urin lengkap.
7. Apabila tidak terdapat kencing darah (hematuria) maka pasien dipulangkan.

Biasanya untuk pada pasien yang beresiko rendah, pagi biopsi sore pulang (one day care ).

Komplikasi Biopsi.

Berikut ini merupakan beberapa komplikasi dari biopsi, adalah:
  • Hematoma.
  • Hematuria.
  • Infeksi.
  • Pembedahan.
  • Perdarahan.
  • Fistula arteriovena.
  • Hematotorak.
  • Kematian (komplikasi yang faal).
Demikian pembahasan tentang biosi pada ginjal.
Terima kasih atas kunjungannya. Salam, TIM iPendidikan.