Ileus Paralitik - Pengertian, Gejala, Pemeriksaan Penunjang Serta Penanganannya

PERBIDKES.com - Ileus paralitik biasanua ditemukan pada pasien setelah operasi perut. Biasanya kondisi ini berlangsung antara 24 sampai 27 jam. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam tahun 2006 di jelaskan bahwa ileus paralitik (adynamic ileus) adalah keadaan dimana usus gagal/tidak mampu untuk melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya.

Gerakan peristaltik merupakan aktivitas otot polos yang terkoordinasi dengan baik, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi otot polos usus, keseimbangan elektrolit, hormon2 intestinal, serta sistem syaraf simpatik & parasimpetik.
 

Kondisi & penyakit yang menyebabkan ileus paralitik dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  • Infeksi, seperti radang pada rongga perut, infeksi sistemik berat, pneumonia, urosepsis.
  • Metabolik, seperti gangguan keseimbangan eletrolit terutama hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah), uremia (peningkatan kadar ureum dalam darah), komplikasi penyakit gula (DM).
  • Neurogenik, seperti keracunsn timbal, pankreatitis (radang pada kelenjar pankreas), setelah operasi, kerusakan medula spinalis.Obat2an, seperti antihistamin.

Iskemia usus.

Pada umumnya pasien dengan ileus paralitik akan mengeluh mual, perutnya lembung, nafsu makan menurun, & sembelit, serta kadang2 disertai muntah.
Dalam melakukan pemeriksaan fisik perlu kita bedaan antara perut kembung pada eleus us paralitik dengan ileus obstruksi.

Gejala.

Pada pasien ileus paralitik mempunyai keluhan perut kembung tetapi tidak disertai dengan nyeri perut yang proksimal, suara perkusi timpani, bising usus yang lemah bahkan ada yang tidak dapat didengar sekalipun, & adanya distensi abdomen.

Ketika kita melakukan palpasi pada perutnya, pasien hanya menyatakan perut terasa tidak enak.

Pemeriksaan Penunjang.

Untuk lebih lanjutnya kita memerlukan pemeriksaan penunjang agar dapat membantu mencari penyebab penyakit ini.

Berikut pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah:

  • Laboratorium, seperti kadar elektrolit, sel darah putih (leukosit), ureum, gula darah darah, & kadar enzim amilase.
  • Foto polos abdomen, apabila hasil foto polos abdomen masih meragukan maka dapat dilakukan foto polos abdomen dengan memaksi kontras.
Ileus Paralitik - Pengertian, Gejala, Pemeriksaan Penunjang Serta Penanganannya

Penanganan.

Penanganan untuk ileus paralitik sifatnya konservatif & suportif. Tindakannya dengan dekompresi, menjaga keseimbangan cairan & elektrolit, pemberian nutrisi yang adekuat,  & mengobati penyakit plimer.

Dalam dekompresi bila diperlukan dapat di pasang pipa nasogastrik.
Obat2an jenis penyekat simpatolitik maupun parasimpatomimetik pernah dicoba, tetapi hasilnya tidak konsisten. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk menggunakan obat yang dapat dicoba yaitu klonidin, metroklopramid, serta sisaprid.

Pengobatan akan mendapatkan hasil yang maksimal jika penyakit utamanya dapat diatasi terlebih dahulu.

Referensi:

  1. Ileus paralitik. 2006. Ali Djumhana & Ari Fahrial Syam (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI. p226-49.