Triage - Pengertian, Prinsip Seleksi, dan Metode Start

IPENDIDIKAN.com - Wahai teman sejawatku, triage dilakukan selama managemen gawat darurat mulai dari setiap kejadian tertentu, contohnya KLL dimana pada awalnya hanya terdapat 1 maupn 2 tenaga medis sampai dengan kejadian besar, misalnya bencana alam seperti longsor & gunung meletus yang dimana jumlah korbannya banyak.

Walaupun jumlah penolong (tenaga medis) sudah banyak tetapi triage harus tetap dilakukan.

Triage.

Triage berasal dari bahasa prancis yang bearti mengambil, menyaring, memilih. Jadi dapat didefinisikan bahwa triage adalah proses pengelompokkan pasien-pasien sakit (cedera) pada kejadian massal.

Tujuan dilakukan triage adalah untuk membantu menolong korban sebanyak mungkin agar dapat terselamatkan & tetap hidup.

Prinsip seleksi.

Prinsip memilih & memindah korban berdasarkan atas ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit.

Pàda korban bencana alam kebanyakan pasien mengalami gangguan pernafasan, gangguan jalan nafas, serta gangguan peredaran darah maupun aliran darah yang mencakup seluruh sistem pembuluh darah.

Sistem START.

Dalam metode start, pertama kali sampaikan kepada korban adalah meminta korban yang dapat berjalan untuk pindah ke tempat yang sudah dipersiapkan, lalu alihkan kepada korban yang tidak mampu berjalan dengan penilaian awal.

Jalan Nafas.
  • Lihat pernafasannya.
  • Apabila tidak bernafas, buka jalan nafas, jika dapat bernafas berikan label MERAH, tetapi jika korban tidak bernafas  (meninggal) maka berikan label HITAM.
  • Apabila pernafasan kurang dari 30 × peemenit, maka lakukan perfusi.
Perfusi.
  • Menilai pengisian kembali kapiler (capillary refill), jika lebih dari 3 detik maka prioritaskan MERAH, kemudian periksa semua sumber perdarahan besar.
  • Tetapi, apabila pengisian kembali kapiler kurang dari 2 detik, maka lakukan penilaian kesadaran.
  • Setelah itu, cek nadi radialis, teraba ataukah tidak. Jika tidak teraba, segera kontrol perdarahan & berikan label MERAH.
  • Tetapi jika nadi teraba, maka lanjutkan pemeriksaan status kesadaran.
Status Kesadaran.
  • Jika korban tidak mampu mengikuti perintah, maka berikan label MERAH.
  • Tetapi, jika dapat mengikuti perintah, maka berikan label KUNING.

Kategori Triage.

Dalam Metode Triage Start terdapat empat kategori.




#1. Warna Merah (Prioritas I).
Korban yang diberikan label merah dengan keadaan kritis, seperti:
  • Bermasalah pada jalan nafas (airway & breathing).
  • Cedera kepala.
  • Cedera leher.
  • Perdarahan yang tidak terkontrol.
  • Luka bakar berat.
  • Hipertermia.
  • Hipotermia.
  • Keracunan.

kategori warna kuning

#2. Warna Kuning (Prioritas II).
Kuning diberikan pada korban dengan keadaan mendesak, seperti:
  • Kejang.
  • Cedera mata.
  • Luka bakar tanpa adanya masalah pada jalan nafas.
  • Merasakan sakit yang sangat sakit terdapat pada beberapa bagian.
  • Terdapat bengkak dengan perubahan bentuk terutama pada tangan & kaki.

kategori warna hijau

#3. Warna Hijau (Prioritas III).
Hijau diberikan kepada korban yang tidak mengalami cedera serius, tetapi hanya memerlukan perawatan sedikit & dapat menunggu perawatan tanpa bertambah parah. Seperti:
  • Bengkak.
  • Rasa sakit yang ringan.
  • Luka bakar yang ringan.
  • Cedera jaringan lunak.

kategori warna hitam

#4. Warna Hitam (Prioritas 0).
Hitam diberikan pada pasien yang sudah meninggal dunia.

Referensi:

1. Triage. 2012. Modul BTCLS. Edisi Revisi. Jakarta: AGD DinKes Prov DKI Jakarta. p154-158.