Demam - Pengertian, Demam Belum Terdiagnosis, Demam Obat, dan Demam Dibuat-buat

PERBIDKES.com - Biasanya suhu pasien diukur dengan termometer air raksa dengan tempat pengambilannya dapat di aksila (ketiak), oral (mulut) maupun rektum (annus).

Demam pada anak
Foto: Jauhkan buah hati anda dari demam (Sholikhah Aini/IPENDIDIKAN.com ).

Pengertian Demam.

Dalam buku ajar ilmu penyakit dalam, FKUI. 2006 menjelaskan bahwa suhu tubuh normal berkisar antara 36,5○C - 37,2○C. Suahu subnormal di bawah 36○C. Pada umumnya dengan demam diartikan suhu tubuh diatas 37,2○C.

Hiperpireksia adalah keadaan kenaikan suhu tubuh hingga setinggi 41,2○C ataupun lebih, sedangkan hipotermia adalah keadaan suhu tubuh di bawah 35○C.

Biasanya terdapat perbedaan antara pengukuran suhu tubuh di aksila, oral, & rektum. Dalam kondisi biasa perbedaan ini hanya berkisar 0,5○C.

Penyebab Demam.

Demam terjadi karena penglepasan pirogen*) dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen yang bisa berasal dari mikroorganisme ataupun merupakan hasil reaksi dari imunologik yang tidak berdasarkan infeksi.


*) Pirogen adalah suatu protein yang identik dengan interleukin-1.

Di dalam hipotalamus zat ini merangsang penglepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan sintesis prostaglandin E2 yang langsung dapat menimbulkan suatu pireksia.

Tipe demam.
Berikut beberapa tipe demam yang mungkin dijumpai diantaranya adalah:
Demam septik: Suhu tubuh berangsur naik ke tingkat yang lebih tinggi sekali pada waktu malam hari & turun kembali ke tingkat diatas normal pada pagi hari.

Demam Intermiten: Suhu tubuh turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari.

Demam remiten: Suhu tubuh bisa turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu tubuh yang normal.

Demam siklik: Suhu badan meningkat selama beberapa hari yamg diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang selanjutnya di ikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.

Demam kontinyu: Suhu tubuh bervariasi sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Apabila demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.


Pada pasien dengan keluhan demam kadang juga dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas, misalnya infeksi saluran kencing, malaria, abses, maupun pneumonia. Akan tetapi juga kadang sama sekali tidak dapat di hubungkan dengan sebab yang jelas.

Apabila demam disertai dengan kondisi misal rasa lemas, sakit otot, tak nafsu makan, batuk, pilek, tenggorokan sakit, biasanya di golongkan sebagai influenza (common cold).

Demam selain disebabkan oleh infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, karena reaksi terhadap penggunaan obat.

Dear sejawat, perlu di perhatikan beberapa hal pada demam sebagai berikut:
  • Cara timbulnya demam.
  • Lama demam.
  • Sifat harian demam.
  • Tinggi demam.
  • Keluhan maupun gejala lain yang menyertai demam.


Harus di ingat! Demam yang tiba-tiba tinggi paling sering disebabkan oleh penyakit virus.

Contoh virus yang dapat menyebabkan demam adalah: dengue (penyakit demam berdarah), Virus hepatitis A s/d E (penyakit hepatitis akut).

Demam Belum Terdiagnosis.

Demam belum terdiagnosis adalah keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dengan suhu badan di atas 38,3○C & tetap belum dapat ditemukan penyebabnya walaupun sudah diteliti selama seminggu secara intensif dengan memakai sarana laboratorium & pemeriksaan penunjang lainnya.

Demam Obat.

Salah satu ciri dari demam obat adalah bahwa demam akan muncul tidak lama setelah pasien mulai dengan pengobatan.
Tipe demam dapat berupa demam remitan, hektik, intermiten, ataupun kontinyu.

Demam Dibuat-buat.

Terkadang ada pasien yang sengaja berusaha dengan beberapa cara supaya suhu badan akan dicatat lebih tinggi daripada suhu badan yang sesungguhnya, keadaan suhu badan yang sengaja di buat lebih tinggi ini dikenal sebagai demam faktisius (factitious fever).

Obat Demam.

Dalam penatalaksanaan demam bahwa obat yang dipakai harus sesuai berdasarkan indikasi yang kuat sesuai dengan pengalaman setempat & harus bersifat spesifik. Apalagi demam pada anak.

Referensi:

  1. R.H.H. Nelwan. Demam: Tipe & pendekatan. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid III. Jakarta: FKUI. 2006. p1697-383.