Gagal Jantung Akut (GJA) dan Gagal Jantung Kronis (GJK)

PERBIDKES.com - Dear sejawat, Meningkatkan angka harapan hidup & meningkatnya angka yang selamat dari serangan infark jantung akut akibat kemajuan pengobatan & penatalaksanaannya, mengakibatkan banyak sekali orang harus hidup dengan kondisi disfungsi ventrikel kiri, yang kemudian masuk ke dalam gagal jantung kronis, & semakin banyak yang dirawat karena gagal jantung kronis.
Gagal Jantung Akut (GJA) dan Gagal Jantung Kronis (GJK)


Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologi, dimana terdapat kegagalan jantung untuk memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan jaringan.

Gagal Jantung Akut.

Gagal jantung akut diartikan sebagai serangan cepat (rapid onset) dari tanda & gejala (symptoms and signs) akibat dari fungsi jantung yang abnormal.

Dapat terjadi dengan maupun tanpa adanya sakit jantung sebelumnya.

Disfungsi jantung dapat berupa disfungsi sistolik maupun diastolik, kondisi irama jantung yang abnormal ataupun karena ketidakseimbangan dari pre-load maupun after-load, sering pasien harus memerlukqn pengobatan penyelamatan jiwa, & perlu pengobatan dengan segera.

Penyebab GJK.


  • Kardiomiopati (dekompensasi pada GJK yang telah ada).
  • Krisis hipertensi.
  • Tamponad jantung.
  • Miokarditis berat akut.
  • Direksi aorta.
  • Kardiomiopati setelah melahirkan.
  • Stenosis katup aorta berat.
  • Aritmia akut.
  • Sindrom koroner akut.


Selain itu juga dapat dipengaruhi oleh faktor presipitasi non kardiovaskular, seperti overload volume, asma, penyalahgunaan obat, setelah operasi besar, infeksi seperti septikemia & pnemonia, penggunaan alk0hol, feokromositoma, overload volume, serta pelaksanaan terhadap pengobatan kurang.

Manifestasi Klinis.


  • Gagal jantung dekompenasi.
  • Syok kardiogenik.
  • Edema paru.
  • Krisis hipertensi.
  • Gagal jantung akut hipertensif.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Gangguan fungsi jantung relatif.
  • Edema paru akut.


Klasifikasi gagal jantung dapat dikelompokkan berdasarkan dominasi gagal jantung yang kiri ataupun kanan yaitu:

  1. Forward (kiri & kanan) AHF
  2. Left heart backward failure, yang dominan gagal jantung kiri.
  3. Right heart backward failure, yang berhubungan dengan disfungsi paru & jantung sebelah kanan.


Pengobatan.

Sasaran secepatnya pengobatan untuk gagal jantung akut adalah memperbaiki simtom, & menstabilkan keadaan hemodinamik.

Prioritas utama dalam menangani gagal jantung akut (GJA) adalah tercapainya kadar oksigenasi yang adekuat untuk mencegah disfungsi end organ, & serangan gagal organ yang multipel.

Terapi awal gagal jantung akut meliputi:


  • Oksigenasi dengan sungkup masker maupun CPAP target SaO2 : 94-96%.
  • Vasodilator dengan nitrat ataupun nitroprusid.
  • Terapi diuretik dengan furosemid ataupun loop diuretik lainnya, diawali dengan bolus IV diteruskan dengan infus berkelanjutan, bila perlu.
  • M0rfin dapat memperbaiki status fisik, psikologis, & memperbaiki hemodinamik.
  • Pemberian infus intravena dipertimbangkan jika terdapat kecurigaan tekanan pengisian yang rendah (low filling pressure).
  • Komplikasi metabolik yang lain & keadaan spesifik organ lain harus segera diatasi.

Terapi spesifik lebih lanjut harus diberikan berdasarkan dengan karakteristik klinik & hemodinamik pasien yang tak responsif terhadap terapi inisial, seperti pemakaian obat inotropik maupun kalsium sensitizer untuk gagal jantung akut yang berat.

Tujuan utama dalam pengobatan gagal ginjal akut adalah:

  • Koreksi hipoksia.
  • Perfusi ginjal.
  • Pengeluaran natrium & urin.
  • Meningkatkan curah jantung.

Perlu diketahui, pasien yang menderita gagal ginjal akut dapat sembuh dengan sangat baik, asalkan tergantung etiologi & patofisiologi yang mendasarinya.

Gagal Jantung Kronis.

Gaga jantung kronik dapat didefinisikan sebagai sindrom klinik yang komplek yang disertai dengan keluhan gagal jantung seperti sesak, fatik, baik dalam kondisi istirahat maupun latihan, edema, serta tanda2 objektif adanya disfungsi jantung dalam kondisi istirahat.

Penyebab.

Penyebab dari gagal jantung diantaranya sebagai berikut:

  • Disfungsi miokard.
  • Endokard.
  • Perikardium.
  • Aritmia.
  • Gangguan irama.
  • Pembuluh darah besar.
  • Kelainan katup.


Di Amerika & Eropa penyebab paling sering penyebab dari disfungsi miokard adalah penyakit jantung koroner biasanya karena akibat infark miokard. Selanjutnya disusul dengan penyakit hipertensi & diabetes.

Sementara di Indonesia khususnya di rumah sakit patembang menunjukkan hipertensi sebagai penyebab terbanyak, disusul dengan penyakit jantung koroner & katup.

Faktor pencetus.

Keluhan & gejala gagal jantung, edema paru, & syok sering dicetuskan oleh adanya berbagai faktor pencetus.

Pencegahan.

Berikut beberapa cara yang dilakukan untuk pencegahan terutama pada kelompok yang beresiko tinggi, yaitu:
  • Mengobati penyebab potensial dari kerusakan miokard, faktor resiko penyakit jantung koroner.
  • Pengobatan infark harus segera di triase, & pencegahan infark yang berulang.
  • Pengobatan hipertensi yang agresif.
  • Koreksi kelainan kongenital & penyakit jantung katub.
  • Membutuhkan pembahasan khusus jika sudah terdapat disfungsi miokard, upayakan eliminasi penyebab yang mendasarinya, selain modulasi progesi dari disfungsi asimtomatik menjadi gagal jantung.

Penanganan.


Pengobatan tanpa obat2an.

  • Penkes tentang gagal jantung, penyebab serta bagaimana mengenal & upaya jika muncul keluhan, & dasar pengobatan.
  • Istirahat.
  • Penkes pola diet, misalnya menganjurkan pasien untuk mengontrol asupan garam, air & kebiasaan alk0hol.
  • Memonitor berat badan (hati2 dengan kenaikan BB yang tiba2).
  • Mengurangi berat badan apabila obesitas.
  • Bila mer0kok, maha harus di hentikan.
  • Apabila akan melakukan perjalanan jauh dengan pesawat, maka harus memerlukan perhatian khusus.
  • Konseling tentang obat, baik efek samping & menghindari obat2an tertentu seperti diltiazem, NSAID, antiaritmia klas I, NSAID, verapamil, dihidropiridin efek cepat, & steroid.

Pengobatan dengan Obat.

Adapun obat2an yang sering digunakan dalam menganangi penyakit gagal jantung kronis yaitu sebagai berikut:
  • Penyekat enzim konversi angiotensin.
  • Penyekat beta.
  • Diuretik.
  • Antikoagulan.
  • Glikosida jantung.
  • Antagonis reseptor aldesteron.
  • Antagonis reseptor angiotensin II.
  • Nesiritid.
  • Anti aritmia.
  • Oksigen.
  • Obat inotropik positif, dobutamin, enoksimon, milrinon.
  • Calsium sensitizer.
  • Nitrat/hidralazin (vasodilator agents).

Referensi:

  1. Gagal jantung akut. 2006. Daulat Manurung. BAIPD. Ed IV. Jil 3. Jakarta: FKUI. p1505-342.
  2. Gagal jantung Kronik 2006. Ali Ghanie. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed IV. Jil III. Jakarta: FKUI. p1511-343.