Kenali Gagal Jantung Sejak Dini

iPendidikan.com - Gagal jantung (GI) adalah sekumpulan tanda & gejala (sindrom klinis) ditandai dengan sesak nafas & fatik (kelelahan) saat istirahat maupun saat aktifitas yang disebabkan oleh kelainan struktur ataupun fungsi jantung.

Gagal jantung dulu dianggap hanya merupakan akibat dari berkurangnya kontaktilitas & daya pompa sehingga diperlukan inotropik untuk dapat meningkatkannya & deuretik serta vasodilator agar dapat mengurangi beban.

Sedangkan sekarang gagal jantung dianggap sebagai progesif akibat beban ataupun penyakit pada miokard.

Gagal jantung sistolik & distolik.

Gagal jantung sistolik adalah ketidakmampuan kontraksi jantung memompa sehingga menyebabkan curah jantung menurun & menimbulkan kemampuan fisik menurun, kelemahan, fatik, serta gejala hipoperfusi lainnya.

Gagal jantung distolik adalah gangguan relaksasi & gangguan pengisian ventrikel. Selain itu gagal jantung distolik juga diartikan sebagai gagal jantung dengan fraksi ejeksi lebih dari 50 persen.

Terdapat tiga macam ganggaun fungsi diastolik yaitu gangguan relaksasi, pseudo-normal, & tipe restriktif.

Penanganan ditujukan untuk mengurangi ataupun menghilangkan penyebab gangguan diastolik misalnya hipertrofi, iskemia, maupun fibrosis.

Diagnosa gagal jantung dibuat berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan jasmani, foto toraks, elektrokardiografi, ekokardiografi-doppler, kateterisasi.

Kriteria Framingham dapat juga digunakan untuk diganosis gagal jantung kongestif.

Kriteria major:
  • Ronki paru.
  • Gallop S3.
  • Edema paru akut.
  • Distensi vena leher.
  • Refluks hepatojugular.
  • Paroksimal nukturnal dispnea.
  • Peningkatan tekanan vena jugularis.
Kriteria Minor:
  • Hepatomegali.
  • Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal.
  • Efusi pleura.
  • Takikardia (>120 permenit).
  • Batuk saat malam hari.
  • Edema ekstremitas.
  • Dispnea d'effort (sesak nafas).

Major ataupun minor.
Penurunan berat badan > 4,5 kg dalam waktu 5 hari pengobatan.

Dear sejawat, untuk dapat menegakkan diagnosa gagal jantung maka minimal harus terdapat 1 kriteria major & 2 kriteria minor.

Kenali Gagal Jantung Sejak Dini

Penanganan.

Penatalaksanaan gagal jantung pada tahap simtomatik dimana sindrom gagal jantung tampak jelas misalnya cepat merasa capek (fatik), sesak nafas, kardiomegali, asites, peningkatan tekanan vena jugularis, edema sudah jelas, maka diagnosis gagal jantung mudah untuk dibuat.

Deuretik oral ataupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan dari gagal jantung hingga asites maupun edema hilang (tercapai euvolemik).

Angiotensin Receptor Blocker (ARB) maupun ACE-inhibitor dalam dosis kecil dapat diawali setelah euvolemik hingga dosis optimal.

Penyekat beta dosis kecil hingga optimal dapat dimulai setelah diuretik & ACE-inhibitor tersebut diberikan.

Digitalis diberikan apabila terdapat aritmia supra-ventrikular (fibrilasi atrium ataupun SVT lainnya), ataupun ketiga obat diatas belum memberikan hasil yang memuaskan.


Referensi:
  1. Gagal jantung. Marulam M. Panggabean (ed). 2006. BAIPD. Jilid 3. Ed IV. jakarta: FKUI.