Penyakit Cacing Gelang (Askariasis)
PERBIDKES.com - Penyakit cacing yang ditularkan melalui tanah termasuk dalam keluarga nematoda saluran pencernaan. Cara penularannya dapat terjadi melalui infeksi langsung maupun larva yang menembus kulit.
Cacing gelang penularan langsung juga dapat terjadi setelah periode berkembangnya telur di tanah kemudian telur tertelan melalui tangan maupun makanan yang tercemar. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides)*) adalah Askariasis.
*) Cacing gelang adalah cacing bula yang besar & hidup dalam usus halus manusia.
Di Indonesia prevelensi askariasis pada anak sangat tinggi. Dapat disebabkan karena kurangnya pemakaian jamban keluarga menyebabkan pencemaran pada tanah dengan tinja disekitar halaman rumah, di bawah pohon, di tempat mencuci & di tempat pembuangan sampah.
Cacing gelang betina dewasa mengeluarkan telur yang kemudian akan menjadi matang & infektif, dengan tumbuhnya larva pada telurnya dalam kurun waktu 2 sampai 3 minggu.
Pada umumnya infeksi terhadap manusia terjadi jika larva cacing ini mengkontaminasi makanan maupun minuman. Larva kecil di dalam usus akan keluar menembus dindung usus halus, kemudian menuju pembuluh darah & limfe menuju paru. Lalu larva itu akan bermigrasi ke bronkus, faring, kemudian turun ke esofagus & usus halus. Perjalanan ini sampai larva menjadi bentuk cacing dewasa memakan waktu kurang lebih 2 bulan.
Obat2 yang biasanya digunakan adalah:
Dosis yang diberikan berdasarkan berat badan yaitu:
Masing2 diberikan selama 2 hari berturut-turut.
Efek samping: pusing, gangguan penglihatan & rasa melayang.
Selama tak terjadi obstruksi oleh cacing dewasa yang bermigrasi, prognosis baik. Maka tanpa pengobatan, infeksi cacing dapat sembuh sendiri dalam waktu sekitar 1,5 tahun.
Cacing gelang penularan langsung juga dapat terjadi setelah periode berkembangnya telur di tanah kemudian telur tertelan melalui tangan maupun makanan yang tercemar. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides)*) adalah Askariasis.
*) Cacing gelang adalah cacing bula yang besar & hidup dalam usus halus manusia.
Foto: Ilustrasi seorang Anak bermain tanah dekat tempat sampah (Alvian T S/IPENDIDIKAN.com). |
Di Indonesia prevelensi askariasis pada anak sangat tinggi. Dapat disebabkan karena kurangnya pemakaian jamban keluarga menyebabkan pencemaran pada tanah dengan tinja disekitar halaman rumah, di bawah pohon, di tempat mencuci & di tempat pembuangan sampah.
Cacing gelang betina dewasa mengeluarkan telur yang kemudian akan menjadi matang & infektif, dengan tumbuhnya larva pada telurnya dalam kurun waktu 2 sampai 3 minggu.
Pada umumnya infeksi terhadap manusia terjadi jika larva cacing ini mengkontaminasi makanan maupun minuman. Larva kecil di dalam usus akan keluar menembus dindung usus halus, kemudian menuju pembuluh darah & limfe menuju paru. Lalu larva itu akan bermigrasi ke bronkus, faring, kemudian turun ke esofagus & usus halus. Perjalanan ini sampai larva menjadi bentuk cacing dewasa memakan waktu kurang lebih 2 bulan.
Gejala.
Gejala yang muncul pada pasien karena cacing & larva diantaranya adalah:- Perdarahan.
- Batuk.
- Penggumpulan sel leukosit & eksudat.
- Batuk darah.
- Sesak nafas.
- Pnemonitis askaris.
- Mual.
- Nafsu makan berkurang.
- Konstipasi (sulit buang air besar).
- Diare.
- Urtikaria.
- Gatal2.
- Eosinofilia.
- Muntah.
Pemeriksaan Laboratorium.
Terdapat telur cacing maupun cacing pada tinja.Pengobatan.
Cacing gelang sering ditemukan berada dalam usus bersama-sama dengan cacing tambang. Untuk itu sebaiknya cacing gelang dibasmi terlebih dahulu, barulah kemudian cacing tambang.Obat2 yang biasanya digunakan adalah:
Piperazin.
Setiap tablet obat ini mengandung 250 - 500 mg piperazin.Dosis yang diberikan berdasarkan berat badan yaitu:
- BB 0-15 kg, 1 gr sekali sehari.
- BB 15-25 kg, 2 gr sekali sehari.
- BB 25-50 kg, 3 gr sekali sehari.
- BB lebih dari 50 kg, 3,5 gr sekali.
Masing2 diberikan selama 2 hari berturut-turut.
Efek samping: pusing, gangguan penglihatan & rasa melayang.
Pirantel Pamoat.
Heksilresorsinol.
Levamisol.
Albendazol.
Mebendazol.
Komplikasi.
- Alergik yang berat.
- Pneumonitis.
- Pneumonia.
Selama tak terjadi obstruksi oleh cacing dewasa yang bermigrasi, prognosis baik. Maka tanpa pengobatan, infeksi cacing dapat sembuh sendiri dalam waktu sekitar 1,5 tahun.
Referensi:
- Penyakit Cacing yang ditularkan melalui Tanah. 2006. Herdiman T Pohan. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3. Edisi IV. Jakarta: FKUI. p1764-397