Penyakit Cacing Tambang yang Ditularkan Melalui Tanah

PERBIDKES.com - Cacing tambang penularannya dapat terjadi melalui kulit dimana telur terlebih dahulu menetas di tanah baru kemudian larva yang sudah berkembang menginfeksi melalui kulit.

Penyakit cacing tambang disebut juga dengan ankilostomiasis, nekatoriasis, unseriasis.

Penyebab Penyakit Cacing Tambang
Foto: Ilustrasi seorang Anak bermain tanah dekat tempat sampah (Alvian T S/IPENDIDIKAN.com ).

Penyebab.

Penyakit ini disebabkan oleh cacing Ancylostoma duodenale, Necator americanus, serta jarang disebabkan oleh cacing Ancylostoma braziliensis, Ancylostoma canium, maupun Ancylostoma malayanum. Paling banyak disebabkan oleh cacing Necator americanus dibandingkan Ancylostoma duodenale.

Pada umumnya telur dihasilkan oleh cacing betina & keluar lewat tinja. Tetapi, apabila telur tersebut jatuh di tempat yang basah, lembab, & hangat, maka telur akan berubah menjadi larva yang infektif.

Bila larva tersebut kontak dengan kulit, maka ia akan melakukan penetrasi pada kulit, bermigrasi hingga ke paru-paru, lalu turun ke usus halus & berkembang hingga menjadi cacing dewasa.

Tanda & Gejala.

Terdapat beberapa gejala penyakit cacing tambang antara lain ialah:

  • Rasa gatal pada kaki.
  • Pruritus kulit.
  • Dermatitis.
  • Batuk darah.
  • Rasa tidak enak pada perut.
  • Kembung.
  • Sering mengeluarkan gas.
  • Diare.
  • Anemia.

Pemeriksaan Laboratorium.

  • Ditemukannya telur cacing tambang dalam tinja pasien.
  • Larva juga dapat ditemukan dalam sputum.
  • Kadang terdapat sedikit darah dalam tinja.
  • Apabila dalam usus jumlah cacing banyak dapat menyebabkan anemia hipokrom mikrositer.
  • Eosinofilia.

Pengobatan.

Pada umumnya perawatan dilakukan dengan cara memberikan nutrisi yang baik, suplemen preparat besi juga dibutuhkan jika pasien dengan gejala yang berat, terutama jika ditemui bersama-sama dengan anemia.

Adapun pengobatan spesifiknya adalah: 

  • Albendazol, dosis tunggal yang berikan 400 mg.
  • Mebendazol.
  • Tetrakloretilen.
  • Befanium Hidroksinaftat.
  • Heksilresorsinol.
  • Pirentel Pamoat.


Komplikasi.

  • Dermatitis.
  • Anemia berat.
  • Gangguan pertumbuhan.
  • Gangguan perkembangan mental.
  • Payah jantung.


Dear sejawat, bila pasien mendapatkan pengobatan yang adekuat walaupun sudah terjadi komplikasi, akan tetapi prognosis tetap baik.

Referensi:

  1. Penyakit cacing yang ditukarkan melalui tanah. 2006. Herdiman T. Pohan. BAIPD. Ed IV. Jil 4. Jakarta: FKUI. p 1765-397.