Penyakit Jantung yang Sering Terdapat Pada Usia Lanjut (Lansia)

PERBIDKES.com - Menurut WHO-Community study of the elderly di jawa tengah, Indonesia pada tahun 1990 angka morbiditas karena penyakit kardiovaskular pada lansia menduduki tempat kedua setelah rematisme.

Penyakit jantung yang sering terdapat pada usia lanjut (lansia) yaitu penyakit jantung koroner, aritmia, & gagal jantung di samping hertensi.

Penyakit jantung koroner (PJK).

PJK sangat sering ditemui pada usia lanjut, karena progesivitas proses aterosklerosis yang disebabkan proses menua.

Perubahan yang terjadi pada lansia adalah terjadi proses menua.

Pada lansia wanita dengan menurunnya kadar estrogen, prevalensi penyakit jantung koroner meningkat, mengikuti prevalensi pada pria.

Manifestasi klinis antara pasien PJK lansia dengan pasien usia muda berbeda, sehingga PJK pada lansia kadang2 tidak ataupun salah terdiagnosis.

Perbedaan itu dapat disebabkan oleh adanya penyakit yang menyertai, selain itu juga karena pada pasien lansia sudah menurunnya aktifitas fisik, tak akan terasa.

Apabila pasien dengan dugaan penyakit jantung koroner maka pemeriksaan penunjang test treadmill dapat dipergunakan. Tetapi juga perlu diperhatikan keterbatasannya seperti pengaruh obat diantaranya digitalis maupun kemampuan durasi latihan.

Penyakit2 seperti anemia, hipertensi & gagal jantung seringkali ditemui pada lansia, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus, begitu juga dengan kepatuhan dalam minum obat.

Jika dengan pengobatan konservatif tidak memberikan hasil yang memuaskan, maka PTCA (percutaneous trans coronary angioplasty) dapat untuk dipertimbangkan.

Pada IMA (infark miokard akut) kemungkinan komplikasi yang penting untuk diperhatikan adalah gagal jantung kongestif, edema paru, & ruptur ventrikel.

Dalam pengobatan pada pasien usia lanjut harus diperhatikan efek samping obat tertentu. Seperti pemberian heparin lebih mudah menyebabkan pendarahan sehingga perlu dilakukan pengawasan yang ketat & juga efek lidokain terhadap susunan saraf pusat yang dapat menurunkan kesadaran.

Aritmia.

Karena kejadian penyakit jantung koroner & hipertensi tinggi, maka aritmia sering ditemui serta dapat berpengaruh terhadap hemodinamik.

Jika curah jantung & tekanan darah menurun banyak, dapat berpengaruh terhadap aliran darah ke otak, sehingga dapat menyebabkan gagal jantung & angina. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan faktor presipitasi misalnya kadar elektrolit darah, anemia, efek digitalis, emboli paru, gagal jantung & hipertiroidisme.

Terapi dengan obat anti aritmia tergantung pada beratnya simtom dengan memperhatikan kekhususan pada usia lanjut seperti efek samping, dosis, juga mengobati penyakit dasarnya, & mengatasi faktor presipitasinya.

Penyakit Jantung yang Sering Terdapat Pada Usia Lanjut (Lansia)
Foto: Ilustrasi tekanan darah normal.

Bradikardia pada usia lanjut juga dapat temui, walaupun tidak adanya penyakit jantung. Demikian ini berhubungan dengan perubahan pada sinus node, pengaruh obat contohnya penyekat beta, anti hipertensi, digitalis, & antagonis kalsium.

Pengobatan tergantung simtom yang timbul, serta dapat diberikan sulfas atropin maupun isoproterenol.

Referensi:

  1. Lukman H. Makmur (ed). Penyakit jantung pada usia lanjut. BAIPD. Ed IV. Jil III. Jakarta: FKUI. 2006. p1649-373.