Defek Septum Atrium Merupakan Penyakit Jantung Kongenital Pada Orang Dewasa
PERBIDKES.com - Definisi menurut Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, FKUI. 2006 menjelaskan bahwa penyakit jantung kongenital adalah kelainan struktur/fungsi dari sistem kardiovaskular yang ditemukan pada waktu lahir, walaupun juga dapat ditemukan di kemudian hari. Sebenarnya kejadian kelainan kardiovaskular sangat sulit untuk ditentukan secara akurat, sebab terdapat beberapa hal yang tidak dapat terdeteksi pada waktu kelahiran, seperti stenosis aorta bikuspidalis & prolaps katup mitral, padahal keduanya termasuk kelainan paling sering dijumpai.
Defek septum atrium (DSA) adalah kondisi dimana terjadi defek pada bagian septum antar atrium sehingga terjadi komunikasi langsung atrium kiri dengan atrium kanan. Septrum atrium yang sesungguhnya adalah dalam lingkaran fosa ovalis.
Menurut lokasi defek septum atrium digolongkan menjadi:
Sebab yang muncul karena adanya defek septrum atrium sangatlah tergantung dari besar & lamanya pirau serta resistensi vaskular paru. Ukuran defek sendiri tidak banyak berperan dalam menentukan besaran & arah pirau. Tidak adanya gradien antara atrium kiri & atrium kanan, aliran darah akan tergantung pada besarnya resistensi. Oleh sebab ventrikel kanan lebih tipis & lebih akomodatif, arah aliran dari atrium kiri & atrium kanan akan menuju ventrikel kanan. Terjadi beban volume berlebih pada atrium & ventrikel kanan, sedangkan volume du atrium & ventrikel kiri tetap/menurun. Akan terjadi perubahan konfigurasi diastol pada ventrikel kiri karena septum ventrikel aksn mencembung ke arah kiri.
Defek septum atrium sering tidak terdeteksi hingga dewasa karena tidak memberikan gambaran diagnosis fisik yang khas & biasanya asimtomatik. Malah biasanya seringkali ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan rutin foto toraks ataupun ekokardiografi.
Defek atrium sekundum seringkali terjadi pada wanita dengan rasio 2 : 1 antara wanita dengan laki-laki, sedang pada te sinus venosus rasio 1 : 1
Keluhan awal paling sering ditemukan adalah sesak nafas & rasa capek, demikian juga infeksi nafas yang berulang-ulang.
Defek Septum Atrium.
Defek septum atrium sekunder (kiri) & jantung normal (kanan). |
Defek septum atrium (DSA) adalah kondisi dimana terjadi defek pada bagian septum antar atrium sehingga terjadi komunikasi langsung atrium kiri dengan atrium kanan. Septrum atrium yang sesungguhnya adalah dalam lingkaran fosa ovalis.
Menurut lokasi defek septum atrium digolongkan menjadi:
- Defek septum atrium sekundum, defek terjadi pada fosa ovalis, walaupun sesungguhnya fosa ovalis termasuk septum primum. Tetapi pada kondisi tertentu dimana defek cukup besar dapat keluar dari lingkarang fosa ovalis. Pada umumnya defek sifatnya tunggal akan tetapi pada kondisi tertentu dapat terjadi beberapa fenestrasi kecil, & sering disertai dengan aneurisma fosa ovalis.
- Defek septum atrium dengan defek sinus venosus superior, defek ini terjadi dekat muara vena kava superior, jadi terjadilah koneksi biatrial. Seringkali vena pulmonalis dari paru-paru kanan juga mengalami anomali, dimana vena tersebut bermuara ke vena kava superior dekat muaranya di atrium. Tetapi juga dapat terjadi defek sinus venosus tipe vena kava inferior, dengan lokasi di bawah foramen ovale & bergabung dengan dasar vena kava inferior.
- Defek septrum atrium primum, termasuk bagian dari defek septum atrioventrikular & pada bagian atas berbatas dengan fosa ovalis sedang pada bagian bawah dengan katup atrioventrikular.
Defek septum atrium sinus venosus. |
Defek septum atrium sering tidak terdeteksi hingga dewasa karena tidak memberikan gambaran diagnosis fisik yang khas & biasanya asimtomatik. Malah biasanya seringkali ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan rutin foto toraks ataupun ekokardiografi.
Defek atrium sekundum seringkali terjadi pada wanita dengan rasio 2 : 1 antara wanita dengan laki-laki, sedang pada te sinus venosus rasio 1 : 1
Keluhan awal paling sering ditemukan adalah sesak nafas & rasa capek, demikian juga infeksi nafas yang berulang-ulang.
Referensi:
- Penyakit jantung kongenital pada dewasa. Ali Ghanie (ed). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid III. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 1641-372