Pengertian Ketoasidosis Diabetik (KAD)
PERBIDKES.com - Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, FKUI. 2006 menjelaskan bahwa ketoasidosis metabolik adalah keadaan dekompensasi-kekacauan metabolik yang ditandai oleh asidosis, trias hiperglikemia, & ketosis terutama yang disebabkan oleh defisiensi insulin absolut/relatif. Ketoasidosis diabetik (KAD) & hipoglikemia merupakan komplikasi akut dari penyakit diabetes melitus (DM) yang serius & membutuhkan penanganan kegawatdaruratan. KAD karena akibat dari diuresis osmotik biasanya mengalami dehidrasi berat hingga dapat menyebabkan syok. (Baca juga: mengenal istilah syok hipovolemik).
Ketoasidosis diabetik merupakan keadaan dimana terdapat defisiensi insulin absolut/relatif & peningkatan hormon kontra regulator (glukagon, katekolamin, kortisol, & hormon pertumbuhan), kondisi ini menyebabkan produksi glukosa hati yang meningkat & utilisasi glukosa oleh sel tubuh yang menurun, dengan berakhir hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia sangat beragam & tidak menentukan berat ringatnya ketoasidosis diabetik. Tanda gejala KAD dibagi menjadi dua kelompok, yaitu akibat hiperglikemia & akibat ketosis.
Pada pasien keoasidosis diabetik ditemui pernafasan cepat & dalam (kussmaul), beberapa derajat dehidrasi (lidah & bibir kering, turgor kulit berkurang), terkadang disertai dengan hipovolemia hingga syok. Bau aseton dari hawa nafas tidak mudah untuk tercium.
Dalam menentukan diagnosis ketoasidosis diabetik harus selalu dibedakan dengan ketosis deabetik maupun hiperglikemia hiperosmolar non ketotik. Kriteria ketoasidosis diabetik adalah sebagai berikut:
Dalam prinsip pengobatan ketoasidosis deabetik harus berdasarkan patofisiologi & patogenesis penyakit. Prinsip2 penanganan ketoasidosis deabetik adalah:
Selain itu, pengobatan umum yang dilakukan adalah:
Komplikasi yang mungkin terjadi ketika pengobatan ketoasidosis deabetik adalah edema paru, infark miokard akut, hipertrigliseridemia, & komplikasi iatrogenik (seperti hipoglikemia, hipokalemia, edema otak, hiperkloremia, & hipokalsemia.
Faktor pencetus ketoasidosis diabetik adalah pemberian dosis insulin yang kurang memadai & terjadinya infeksi. Hal ini dapat dicegah dengan akses pada sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik & komukasi efektif terutama ketika penderita DM mengalami sakit akut seperti diare, batuk pilek, luka, & demam.
Ketoasidosis diabetik merupakan keadaan dimana terdapat defisiensi insulin absolut/relatif & peningkatan hormon kontra regulator (glukagon, katekolamin, kortisol, & hormon pertumbuhan), kondisi ini menyebabkan produksi glukosa hati yang meningkat & utilisasi glukosa oleh sel tubuh yang menurun, dengan berakhir hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia sangat beragam & tidak menentukan berat ringatnya ketoasidosis diabetik. Tanda gejala KAD dibagi menjadi dua kelompok, yaitu akibat hiperglikemia & akibat ketosis.
Pada pasien keoasidosis diabetik ditemui pernafasan cepat & dalam (kussmaul), beberapa derajat dehidrasi (lidah & bibir kering, turgor kulit berkurang), terkadang disertai dengan hipovolemia hingga syok. Bau aseton dari hawa nafas tidak mudah untuk tercium.
Dalam menentukan diagnosis ketoasidosis diabetik harus selalu dibedakan dengan ketosis deabetik maupun hiperglikemia hiperosmolar non ketotik. Kriteria ketoasidosis diabetik adalah sebagai berikut:
- PH < 7, 35
- HCO3 rendah
- Kadar gula > 250 mg%
- Keton serum positif.
- Anion gap yang tinggi.
Dalam prinsip pengobatan ketoasidosis deabetik harus berdasarkan patofisiologi & patogenesis penyakit. Prinsip2 penanganan ketoasidosis deabetik adalah:
- Penggantian cairan & garam yang hilang.
- Menekan lipolisis sel lemak & menekan glukoneogenesis sel hati dengan cara pemberian insulin.
- Mengatasi stress yang merupakan pencetus keasidosis deabetik.
- Mengembalikan kondisi fisiologi normal & menyadari pentingnya pemantauan serta penyesuaian pengobatan.
Penanganan.
Pengobatan ketoasidosis diabetik terdapat 6 hal yang harus diberikan, 5 diantaranya adalah cairan, garam, kalium, insulin, & glukosa, sedangkan yang terakhir tetapi sangatlah menentukan yaitu askep (asuhan keperawatan).Selain itu, pengobatan umum yang dilakukan adalah:
- Antibiotik yang adekuat.
- Oksigen jika PO2 <80 mmHg.
- Heparin jika terdapat DC/jika hiperosmolar (>380 mOsm/l).
Komplikasi yang mungkin terjadi ketika pengobatan ketoasidosis deabetik adalah edema paru, infark miokard akut, hipertrigliseridemia, & komplikasi iatrogenik (seperti hipoglikemia, hipokalemia, edema otak, hiperkloremia, & hipokalsemia.
Faktor pencetus ketoasidosis diabetik adalah pemberian dosis insulin yang kurang memadai & terjadinya infeksi. Hal ini dapat dicegah dengan akses pada sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik & komukasi efektif terutama ketika penderita DM mengalami sakit akut seperti diare, batuk pilek, luka, & demam.
Referensi:
- Ketoasidosis diabetik. Pradana soewondo (ed). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid III. Jakarta: FKUI. p 1874-424
Posting Komentar untuk "Pengertian Ketoasidosis Diabetik (KAD)"
Posting Komentar