Asuhan Persalinan Normal

PERBIDKES.com - Dear Sejawat, kali ini kita akan membahas tentang jalannya persalinan normal, komplikasi persalinan & cara membantu dalam proses pengambilan keputusan yang cepat & tepat, sehingga dapat mengelola persalinan menjadi lebih baik dengan tingkat komplilasi yang rendah. Selain itu diharapkan dapat mempersiapkan alat-alat untuk tindakan persalinan dengan tingkat kebersihan & seterilitas yang baik, mendiagnosa ibu dalam proses persalinan, mengelola ibu dalam proses persalinan, membantu ibu dalam proses kelahiran, memberikan pertolongan pada bayi baru lahir, & mencegah perdarahan setelah persalianan.


Dasar utama asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih & aman selama proses persalinan & setelah bayi lahir, serta upaya untuj pencegahan komplikasi terutama perdarahan setelah persalinan, hipotermia, & asfiksia (kekurangan oksigen) pada bayi baru lahir. Sedangkan fokus utamanya adalah mencegah terjadinya komplikasi, karena pencegahan komplikasi selama persalinan dapat membantu mengurangi kesakitan & kematian ibu serta bayi baru lahir.
Asuhan Persalinan Normal
Ilustrasi ibu & bayi baru lahir.


Tujuan asuhan persalinan normal adalah mengupayakan kelangsungan hidup & mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu & bayinya, melalui berbagai upaya sehingga prinsip keamanan & kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal.

Berikut kegiatan yang tercakup dalam asuhan persalinan normal adalah:


  1. Praktek pencegahan infeksi, misalnya mencuci tangan secara rutin, menerapkan standar proses persalinan, & memakai sarung tangan sesuai dengan yang diharapkan.
  2. Memberikan asuhan & pemantauan secara rutin selama persalinan & setelah bayi lahir (termasuk pemakaian partograf).
  3. Memberikan asuhan sayang ibu secara rutin selama persalinan, setelah persalinan, & masa nifas.
  4. Menyiapkan rujukan bagi setiap ibu bersalin/melahirkan bayi.
  5. Menghindari tindakan-tindakan yang berlebihan/berbahaya.
  6. Memberikan asuhan bayi baru lahir.
  7. Memberikan asuhan & pemantauan ibu serta bayi baru lahir.
  8. Mengajarkan kepada ibu & keluarganya untuk mengenali secara dini bahaya yang mungkin terjadi selama masa nifas & pada bayi baru lahir.
  9. Dokumentasikan semua asuhan yang telah dilakukan.


Asuhan persalinan yang bersih & aman terdapat lima aspek dasar yang penting & saling berkaitan adalah sebagai berikut:

1. Membuat keputusan klinik.
Membuat keputusan klinik merupakan proses pemecahan masalah yang akan digunakan untuk merencanakan asuhan bagi ibu & bayi baru lahir.
Empat langkah proses pengambilan keputusan klinik.
1. Pengumpulan data (subjektif & objektif).
2. Diagnosis.
3. Penatalaksanaan asuhan & perawatan (membuat rencana & melaksanakan rencana).
4. Evaluasi.

2. Asuhan sayang ibu & sayang bayi.
Asuhan sayang ibu merupakan asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan & keinginan sang ibu. Contohnya adalah mengikutsertakan suami atau keluarga selama proses persalinan & kelahiran bayi.

Berikut asuhan sayang ibu yang dapat dilakukan adalah:

  1. Panggil ibu sesuai namanya, hargai, & perlakukan ibu sesuai martabatnya.
  2. Menjelaskan asuhan & perawatan yang akan diberikan pada ibu sebelum memulai asuhan tersebut.
  3. Menjelaskan proses persalinan pada ibu & keluarganya.
  4. Menganjurkan ibu untuk bertanya & membicarakan rasa takut/khawatir.
  5. Mendengarkan & tanggapi pertanyaan & kekhawatiran ibu.
  6. Berikan dukungan, besarkan hatinya, & tentramkan perasaan ibu beserta anggota keluarga lainnya.
  7. Menganjurkan ibu untuk bertanya & membicarakan rasa takutnya.
  8. Mendengarkan & menanggapi pertanyaan/kekhawatiran ibu.
  9. Melakukan praktik-praktik pencegahan infeksi yang baik.
  10. Menghargai privasi ibu.
  11. Menganjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan & kelahiran bayi.
  12. Menganjurkan ibu untuk minum cairan & makanan ringan bila ia menginginkannya.
  13. Hargai & perbolehkan praktik-praktik tradisional yang tidak memberi pengaruh merugikan.
  14. Menghindari tindakan berlebih.
  15. Menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya segera setelah lahir.
  16. Membantu memulai pemberian ASI dalam satu jam pertama setelah kelahiran bayi.
  17. Mempersiapkan rencana rujukan.
  18. Mempersiapkan persalinan & kelahiran bayi dengan baik.


Berikut asuhan sayang ibu pada masa setelah persalinan adalah:

  1. Menganjurkan ibu untuk selalu berdekatan dengan bayinya (rawat gabung).
  2. Bantu ibu untuk mulai membiasakan m3nyusui.
  3. Mengajarkan kepada ibu & keluarganya tentang nutrisi & istirahat yang cukup setelah melahirkan.
  4. Menganjurkan suami & anggota keluarga untuk memeluk bayi & mensyukuri kelahirannya.
  5. Mengajarkan kepada ibu & anggota keluarganya tentang bahaya & tanda-tanda bahaya yang dapat diamati (jangan lupa anjurkan mereka untuk mencari pertolongan bila terdapat masalah/kekhawatiran).


3. Pencegahan infeksi.
Tujuan dilakukan tindakan pencegahan infeksi adalah untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong persalinan, & tenaga medis lainnya dengan cara menghindarkan perpindahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur.

Berikut tindakan-tindakan pencegahan infeksi yang dapat dilakukan adalah:
Meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Menurunkan resiko penularan penyakit yang dapat mengancam jiwa (misalnya HIV/AIDS & hepatitis).


Sedangkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah:

  • Setiap orang harus dianggap beresiko terkena infeksi.
  • Setiap orang harus dianggap dapat menularkan penyakit karena infeksi.
  • Permukaan tempat pemeriksaan, peralatan, & benda-benda lainnya yang akan & telah bersentuhan dengan kulit tidak utuh/darah, maka haruslah dianggap terkontaminasi sehingga setelah selasai digunakan harus dilakukan proses pencegahan infeksi secara benar.
  • Bila tidak diketahui apakah permukaan, peralatan,/benda lainnya telah diproses dengan benar, maka harus dianggap telah terkontaminasi.
  • Resiko infeksi tidak dapat dihilangkan secara total, akan tetapi dapat dikurangi hinggi sekecil mungkin dengan cara menerapkan pencegahan infeksi yang benar.


Berikut definisi tindakan dalam pencegahan infeksi.

* Aseptik.
Dipakai untuk menggambarkan semua usaha yang dilakukan untuk dPat mencegah masuknya organisme ke dalam tubuh yang mungkin akan menyebabkan infeksi.

* Antiseptik.
Mengacu pada pencegahan infeksi dengan cara menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit/jaringan tubuh lainnya.
Larutan yang sering digunakan adalah:

  • Alk0hol 60-90%.
  • Savlon.
  • Iodine.
  • Dettol.
  • Betadine.
  • Hibitane.

*Dekontaminasi.
Digunakan untuk memastikan bahwa petugas kesehatan dapat menangani secara aman apa saja benda-benda yang terkontaminasi darah/cairan tubuh.

* Mencuci & membilas.
Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan cairan tubuh, semua darah, benda asing dari kulit/instrumen.

*Disinfeksi.
Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan hampir semua mikroorganisme penyebab penyakitri alat/benda-benda mati. Larusan yang biasa digunakan adalah kreolin 0,5%


*Disinfeksi tingkat tinggi (DTT).
Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri, dapat dengan cara kimiawi/merebus.
-Kreolin 0,5% selama 20 menit.
-Perebusan dalam air mendidih selama 20 menit.

*Sterilisasi.
Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit, & virus).


Berikut tindakan pencegahan infeksi yang dapat membantu mencegah mikroorganisme berpindah dari satu individu ke individu lainnya.

  • Mencuci tangan.
  • Memakai handscoon.
  • Memakai perlengkapan pelindung (kacamata, celemek, & sepatu tertutup).
  • Menggunakan teknik aseptik.
  • Memproses alat bekas digunakan.
  • Menangani peralatan tjam dengan aman.
  • Menjaga kebersihan & kerapihan lingkungan.


4. Dokumentasi (Pencatatan).
Jangan lupa untuk selalu mencatat semua asuhan yang sudah diberikan kepada ibu/bayinya.

Pencatatan itu penting karena beberapa hal berikut yaitu:

  • Dapat digunakan sebagai alat bantu.
  • Dapat mempermudah kelangsungan asuhan.
  • Dapat dipakai untuk penelitian.


5. Rujukan.
Meski sebagaian ibu mengalami persalinan normal, sekitar 10-15% diantaranya akan mengalami masalah selama proses persalinan & kelahiran. Oleh karena itu, perlu di rujuk ke fasilitas kesehatan rujukan.

Perlu diketahui bahwa seorang penolong harus mengetahui tempat rujukan terdekat yang mampu untuk melayani kegawatdaruratan obstetri & bayi baru lahir, misalnya:

  • Pembedahan.
  • Transfusi darah.
  • Persalinan menggunakan ekstraksi vakum.
  • Antibiotika.
  • Resusitasi bayi baru lahir beserta asuhan lanjutannya.



Referensi:


  1. Johanes C. Mose & Adhi Pribadi. Asuhan Persalinan Normal. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo/editor ketua, Abdul Bari Saifuddin, editor. Trijatmo Rachimhadhi, Gulardi H. Wiknjosastro. Ed. 4. Cet. 4. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009. 335-341.

Posting Komentar untuk "Asuhan Persalinan Normal"